Sulut Miliki Potensi Pariwisata Luar Biasa
Tak dipungkiri, Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa.Dari Sabang sampai Merauke, banyak potensi wisata yang ditawarkan oleh negara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau ini. Potensi wisata luar biasa juga dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Utara.
Demikian diungkapkan oleh Anggota Komisi VI Mohammad Hekal, saat melakukan kunjungan kerja bersama Tim Komisi VI, di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (17/03/15). Tim Kunker Komisi VI dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana.
“Provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Saya lihat Provinsi Sulut juga sudah memiliki upaya untuk mempromosikan potensi pariwasatanya dengan cukup baik. melalui berbagai acara. Misalnya dengan mengadakan konvensi internasional, atau Bunaken Sail,” kata Hekal.
Namun, tambah Politisi Gerindra ini, walaupun memiliki potensi luar biasa dan upaya promosi, ia menilai belum tergarap dengan baik. Masih ada beberapa kekurangan yang perlu dikembangkan, sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada.
“Salah satu permasalahan yang kami temukan dan dikeluhkan Gubernur Sulut SH Sarundajang adalah masalah penerbangan. Selain jumlah penerbangan yang belum terlalu banyak, harus saya akui, harga tiket pesawat menuju ke Manado ini cukup mahal,” imbuh Hekal.
Untuk itu, Politisi asal Dapil Jawa Tengah IX ini setuju dengan apa yang diusulkan Gubernur, untuk menambah jumlah penerbangan, baik dari atau ke Manado. Namun, bukan hanya penerbangan dari Jakarta atau asal daerah domestik lainnya, melainkan penerbangan internasional.
“Menambah jumlah penerbangan itu bukan selalu flight dari Jakarta saja, tapi juga penerbangan internasional. Karena yang kita harapkan juga kedatangan wisatawan mancanegara. Seperti kemarin misalnya, Manado kedatangan wisatawan mancanegara dari China yang mencapai 2000 wisatawan. Ini kan luar biasa banyaknya,” imbuhnya.
Untuk itu, sebagai mitra kerja dari maskapai penerbangan BUMN, yaitu Garuda Indoenesia dan Citilink, ia mengaku akan menyampaikan hal ini kepada kedua mitra tersebut. Apalagi, China juga menjanjikan kedatangan 1 juta wisatawannya untuk datang ke Indonesia Timur, sehingga bisa dianalisa, destinasi mana yang favorit para wisatawan tersebut.
“Nanti kita coba suplai dari sisi penerbangannya. Termasuk sisi pendukungnya. Sehingga saya sampaikan ke Gubernur, kalau bisa sistemnya terintegrasi, termasuk penataan kota. Ketika turis sudah sampai di airport, sudah ada information center, kemudian disediakan buku panduan yang berisi informasi pariwisata di Sulawesi Utara. Kita harus bisa ‘jual diri’ untuk mengenalkan pariwisata kita ke dunia,” tambahnya.
Hekal mengungkapkan, kuncinya dari suksesnya pengembangan pariwisata adalah tranpsortasi. Jika biaya transportasi sudah cukup terjangkau, maka hal lainnya pun dapat berkembang.
Masih dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI Lili Asdjudiredja mengatakan, pengembangan pariwisata sebaiknya bukan hanya dilakukan di Bali atau Jakarta saja, tetapi juga bisa dilakukan di daerah-daerah lain, tak terkecuali Sulawesi Utara.
“Pemerintah sebaiknya memberikan kesempatan kepada daerah-daerah selain Bali dan Jakarta untuk mengadakan event internasional. Sehingga, pimpinan negara ataupun utusan dari negara lain itu dapat mempromosikan Indonesia di negaranya. Efeknya, potensi ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk memberikan pendapatan ke daerah dan negara,” jelas Politisi Golkar ini.
Khusus untuk Provinsi Sulut, Lili menyarankan untuk bersinergi dengan Pemerintah Pusat. Selain itu, Pemerintah Provinsi juga dapat menggandeng investor untuk melakukan investasi di daerah, seperti membangun hotel, dan lainnya.
“Di Sulut sudah ada international convention center, dan hotelnya pun sudah cukup banyak, sehingga wisatawan pun tidak akan kesulitan di Sulut. Perlu ditambah sinergi antara pemerintah daerah dan pusat,” imbuh Politisi asal Dapil Jawa Barat II ini.
Hal senada diungkapkan oleh Anggota Komisi VI Vanda Sarundajang. Politisi Senayan yang juga anak dari Gubernur Sulut ini mengaku, Pemerintah Provinsi Sulut sedang mengembangkan pariwisata secara maksimal.
“Jadi, untuk pariwisata Indonesia Timur dapat diarahkan ke Sulut. Ini sebagai rasa keadilan dan keseimbangan antara Indonesia Barat dan Timur. Sulut juga memiliki banyak potensi luar biasa, namun harus dikembangkan secara maksimal dan berkelanjutan,” jelas Vanda.
Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan, dukungan dari Pemerintah Pusat sendiri dinilai sudah cukup baik. Pemprov juga agresif mengembangkan daerahnya secara kreatif dan inovatif.
“Kami berikan apresiasi kepada Peprov Sulut yang gencar melakukan lobby-lobby, bukan saja di pusat, tapi juga internasional. Apalagi banyak yang bilang, Sulut itu cantik dan memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa,” tutup Politisi asal Dapil Sulut ini. (sf) Foto: Sofyan/parle/hr